Selasa, 20 November 2012

Nuansa Jawa dalam Wisata Religi

Melewati kota Purworejo, Jawa Tengah rasanya tidak lengkap jika tidak mengunjungi Masjid Darul Mutaqin yang terletak di sebelah barat alun- alun Purworejo. Masjid Darul Mutaqin ini terletak di Kampung Kauman, Kelurahan Sindurjan, Purworejo  atau lebih tepatnya beralamat di Jalan Mayjend Sutoyo. Yang paling menarik dari gaya arsitekturnya adalah ‘Jawa Banget’ alias bangunannya memang khas sekali dengan bangunan rumah joglo. Dilihat sekilas memang masjid ini hampir mirip dengan Masjid Agung Surakarta. Menurut keterangan pengurus masjid, masjid ini dibangun pada tahun 1834 yang diprakasai oleh bupati Purworejo pertama RAA Cokronagoro . Masjid ini sudah berusia ratusan tahun dan telah direnovasi berkali-kali.





Masjid ini banyak dikunjungi oleh ribuan bahkan jutaan orang terutama saat shalat Idul Fitri dan hari- hari besar keagamaan Islam. Tak hanya untuk shalat saja, masjid ini juga sering menjadi tempat untuk akad nikah, pengajian, dan juga acara dzikir bersama para ustadz terkenal, seperti Habib Syekh,  Ustadz Jeffry Al Bukhori, Ustadz Mansur, dan banyak lagi.
Penasaran kan bagaimana arsitektur Masjid ini? Berikut adalah gambar- gambar ruangan masjid :


   
   

 Menara Masjid yang digunakan untuk mengumandangkan suara adzan pertanda waktu shalat.
 Bagaimana? Indah bukan? Jika anda mengunjungi Kota purworejo, jangan lupa untuk menyempatan waktu untuk beribadah serta menikmati keindahan arsitektur yang sangat njawani ini. (untung pramono)

Yang Tersembunyi di Pedesaan


Nuansa pedesaan yang damai serta jauh dari lalu lalang kendaraan besar  jalanan kota tak menyebabkan desa yang satu ini menjadi sunyi. Di sebuah ujung jalan buntu tepatnya di tengah perkampungan yang bernama Code, Bantul sekitar 15 kilometer dari kota Yogyakarta ke arah selatan terdapat satu tempat yang ramai oleh kendaraan pribadi. Kendaraan dengan nomor plat Jogja maupun luar  Jogja terparkir rapi di tempat ini.  Tempat yang dimaksud adalah Warung Bakmi Mbah Mo. Warung ini merupakan warung bakmi jawa yang sangat terkenal. Lokasi Warung Bakmi Mbah Mo ini dapat ditempuh melewati jalan Bantul maupun jalan Parangtritis. Bila ingin melewati jalan Bantul, dari perempatan Klodran yang di dekatnya ada Masjid Agung Bantul, kita ambil ke arah timur lurus terus sampai ke Desa Code. 

 













Walaupun lokasinya berada di tengah perkampungan, namun Warung Bakmi Mah Mo ini selalu ramai dikunjungi oleh para pelanggannya yang datang dari Jogja dan luar Jogja. Jika biasanya mengantri merupakan hal yang dihindari oleh orang-orang, namun lain hal nya jika telah sampai di tempat ini. Di Warung Bakmi Mbah Mo, orang rela antri berjam-jam demi menikmati satu porsi bakmi. Jadi jangan heran, bagi  Anda yang baru pertama kali menginjakkan kaki di warung ini harus bersabar dan rela mengantri panjang untuk menikmati kelezatan masakan bakminya yang spesial.
Warung Bakmi Mbah Mo buka mulai pukul 5 sore hingga pukul 11 malam. Menu yang kondang di Warung Bakmi Mbah Mo ini adalah bakmi godognya, namun di sini juga menyajikan menu lainnya seperti bakmi goreng yang juga sangat lezat, dengan minuman teh nasgitelpet maupun wedhang jahe yang hangat. Di Warung ini, layaknya dapur-dapur di rumah jawa sederhana pada umum nya. Terdapat sebuah panci besar di atas tungku arang berisi kaldu ayam yang sedang menggelegak, kaldu inilah yang menjadi bahan utama pembuat mie godhok yang tersohor kelezatannya itu. 


Ternyata yang menyebabkan panjangnya antrian di warung ini bukan hanya karena keramaiannya, melainkan juga karena proses memasak bakmi yang memang terhitung cukup lama dibanding warung bakmi lainnya. Usut punya usut ternyata bakmi dimasak secara satu persatu di sebuah panci besar diatas tungku arang. Artinya satu porsi dimasak secara satu persatu, tidak seperti warung lain yang memasak satu menu untuk beberapa porsi. Jadi wajarkan  jika kita harus mengantri lama di sini? Namun cara yang berbeda inilah yang menjadikan rasa bakmi menjadi lezat dan memiliki ciri khas. (Rintriani)
.


Membawa “Nabawi” ke Purbalingga

Mungkin banyak yang belum mengetahui jika sebuah kota kecil bernama Purbalingga memiliki masjid megah yang dibangun sebagai duplikasi masjid Nabawi. Masjid tersebut adalah masjid Agung Darussalam. Masjid Agung Darussalam merupakan masjid utama di kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Masjid megah ini terletak tepat di sebelah barat alun-alun kota Purbalingga. Keberadaannya telah menjadi ikon dan kebanggaan masyarakat Purbalingga.
Masjid ini sendiri mendapat julukan “ Masjid Nabawi “ karena gaya arsitekturnya yang diatur sedemikian rupa sehingga menyerupai masjid Nabawi di Madinah. Ide untuk mengadopsi gaya arsitektur masjid Nabawi sendiri digagas oleh mantan Bupati Purbalingga, Triyono Budi Sasongko, seusai menjalankan ibadah haji di Tanah Suci Mekah.
Masjid Nabawi sendiri adalah masjid pertama yang didirikan Nabi di kota Madinah sewaktu hijrahnya. Di tengah-tengah penolakan kaum Quraisy di Mekah Nabi Muhammad SAW memilih hijrah ke tanah para anshor bersama para muhajirin. Masjid Nabawi memang memiliki nilai historis dan aspek psikologis yang sangat sentimental bagi umat islam. Masjid Nabawi sejatinya adalah tanah waqaf Rasullullah dalam upayanya untuk menegakkan agama Allah. Hal inilah yang coba dihidupkan oleh Pemerintah Kabupaten Purbalingga dengan mendirikan dan memugar masjid agung Darussalam agar umat islam di Purbalingga juga tetap menegakkan islam dan risalah-risalah-Nya seperti yang sudah ditunjukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Jika Anda berkunjung ke mesjid ini, Anda akan menemukan persamaan antara Masjid Agung Darussalam dengan masjid Nabawi yaitu dari tampak depan masjid, lampu di halaman masjid, dua menaranya hingga bentuk pintu yang dibuat dengan sentuhan arsitektur timur tengah.  Masjid Agung Darusssalam memang terbilang tak seluas dan semegah Masjid Nabawi namun kita masih bisa membayangkan kemegahan Masjid di tanah suci tersebut dengan menapaktilasi masjid yang berada di kota kecil ini.
Bagi umat islam di Purbalingga dan sekitarnya masjid ini sendiri bisa jadi alternatif untuk mengobati kerinduan pada Nabi Muhammad SAW dan Tanah Suci Mekah bagi yang tidak mampu melakukan ibadah haji. Hingga saat ini masjid Agung Darussalam telah menjadi ikon Kota Purbalingga terbukti dengan banyaknya pengunjung dari dalam dan luar negeri yang menyempatkan untuk singgah dan beribadah di masjid kebanggaan Kota Perwira ini. Jadi jika Anda ke Purbalingga, tidak ada salahnya mampir ke Masjid ini untuk menikmati keindahan dan kemegahannya. (Untung Pramono)

    


Sarapan Lezat Ala Mahasiswa

Ngomong-ngomong tentang mahasiswa pasti yang terbayang dipikiran kita yaitu identik dengan kos-kosan, selain itu juga dengan kulinernya. Mahasiswa zaman sekarang semuanya ingin yang serba praktis dan cepat tentu saja dengan harga yang sesuai dengan kantong mahasiswa. Salah satu kota di Indonesia yang banyak dituju oleh mahasiswa sebagai tempat menuntut ilmu yaitu Yogyakarta. Yogyakarta terkenal dengan sebutan Kota Pelajar karena banyak orang-orang yang dari luar pulau Jawa datang ke kota ini untuk belajar. Biasanya mahasiswa setelah penat dengan aktivitas seharian di kampusnya mereka sering sekali melakukan petualangan yang dapat dijadikan untuk refreshing melepas penat.
Cara yang banyak juga dilakukan mahasiswa yaitu dengan wisata kuliner menjelajahi Kota Yogyakarta ini mencari kuliner yang enak dan unik. Di Kota Yogyakarta ini ada salah satu tempat makan yang enak dan praktis di kala pagi hari. Anda tidak perlu bingung memilih menu sarpan karena di tempat ini kita dapat menikmati menu sarapan yang enak dan cepat saji. Kali ini sarapan yang ditawarkan cukup berbeda yaitu Lontong Sayur.
Di seluruh penjuru Kota Yogyakarta ini mungkin banyak yang menjual sarapan lontong sayur ini. Tetapi di tempat ini berbeda dari isi makanannya dan tentunya dari rasanya. Tempat sarapan ini bernama Lontong Sayur Bu tuti yang terletak di Jalan Babarsari No.108 Sleman Yogyakarta. Tidak perlu khawatir, tempat ini mudah dijangkau karena terletak di pinggir jalan dan tempatnya cukup luas sehingga anda dapat bersantai menikmati sarapan disini. Lontong Sayur Bu Tuti buka dari pukul 07.30-12.00 siang.
Bu Tuti tidak berjualan sendirian, beliau dibantu dengan 6 karyawannya untuk melayani pembeli sehingga pembeli tidak menunggu terlalu lama dan juga bu Tuti tidak kerepotan dalam melayani pembeli sendirian. Tempat ini sudah cukup terkenal dan banyak dikunjungi terutama oleh mahasiswa biasanya pada pukul 09.00-10.00 ramai pembeli jadi anda perlu bersabar mengantri. Lontong sayur ini disajikan dengan porsi yang cukup banyak jadi setelah mencicipi lotong sayur ini perut anda pasti kenyang. Isi dari lontong sayur ini terdiri dari bahan utamanya yaitu lontong,kemudian sayurnya itu sendiri nangka muda, labu siam, buncis, wortel yang mana sayuran ini kaya akan vitamin dan sebagai pelengkapnya ada emping dan kerupuk disajikan dengan kuah santan kental yang hangat.
Harga yang ditawarkan disini cukup terjangkau dan sesuai dengan kantong mahasiswa tergantung dari lauk yang kita pilih. Ada lauk telor balado, telor goreng, ayam goreng, ayam bakar, dan daging rendang. Satu porsi lantong sayur mulai dari Rp.7.500,00 – Rp.10.000,00. Harga yang cukup terjangkau bukan? Anda tidak akan menyesal setelah datang ke tempat ini karena sebanding dengan rasanya. Oleh karena itu menu sarapan lontong sayur ini perlu kita cicipi dan dijadikan salah satu referensi kuliner kita. (Arifah Susilowati)

Rabu, 14 November 2012

Gemuruh Air Grand Canyon Versi Indonesia


Mendengar kata Grand Canyon sungguh tidak asing lagi bagi telinga kita, tentunya kita akan membayangkan pemandangan yang betapa indahnya di daerah utara Arizona Amerika Serikat yang mempesona dan menarik banyak turis untuk berkunjung ke sana. Grand canyon merupakan merupakan bentukan alam berupa jurang dan tebing terjal yang dihiasi oleh aliran Sungai Colorado. Di beberapa adegan film sering sekali mengambil setting di daerah ini yang akan membuat mata para penonton tertegun takjub. Tak kalah dengan Amerika, Indonesia juga memiliki tempat wisata yang menawarkan keindahan pemandangan yang serupa seperti di Green Canyon Amerika Serikat tepatnya ada di daerah Jawa Barat.
Namun Ternyata Green Canyon di Indonesia tidak hanya terletak di Jawa Barat saja lho! Bagi anda yang tinggal berada di daerah Yogyakarta dan sekitarnya tentu tidak asing lagi dengan salah satu tempat wisata ini. Anda tidak perlu lagi jauh-jauh pergi ke luar negeri yang mengeluarkan biaya banyak. Cukup dengan mampir ke daerah Yogyakarta, tepatnya di Dusun Menggoran Desa Bleberan Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul. Gunungkidul tidak hanya terkenal dengan wisata pantai pasir putihnya saja, tetapi disini menawarkan wisata air terjun yang tidak kalah menariknya. Air terjun ini bernama Sri Gethuk. Rute perjalanan yang ditempuh untuk sampai di lokasi Green Canyon versi Indonesia ini tidaklah sulit. Anda dapat menempuh rute ke arah Wonosari, berawal dari jalan raya yang berliku dan menanjak, kemudian ikutilah rute menuju Kecamatan Playen. Beberapa papan penunjuk arah bertuliskan Air Terjun Sri Gethuk akan membawa Anda menuju keindahan alam yang tersembunyi ini.
Jalan ini masih jarang dilalui oleh wisatawan setempat, sebagian jalan sudah beraspal namun sebagian lagi masih dilapisi kerikil-kerikil dan berdebu. Tapi tenang saja perjalanan Anda yang cukup panjang itu akan segera terbayar dengan pesona air terjun tersebut. Tiket masuk hanya Rp.5000,00 saja per orang karena tiket tersebut merupakan tiket terusan ke Goa Rancang sebelum air terjun tersebut. Mungkin anda penasaran mengenai nama Air Terjun Sri Gethuk ini, ternyata nama itu diambil dari cerita zaman dahulu dimana tempat ini dulunya merupakan tempat penyimpanan gamelan oleh para jin yang bernama Angga Mendura. Penduduk sekitar pun sering mendengar bunyi-bunyi gamelan yang suaranya berasal dari tempat ini.  
Sekarang sudah tidak ada lagi hawa-hawa mistis seperti itu yang ada hanyalah suara gemuruh air yang berasal dari air terjun tersebut. Selain itu dibawahnya mengalir Sungai Oyo dengan aliran air yang cukup tenang dan bening yang pastinya akan membuat anda betah berlama-lama di sana. Untuk sampai di air terjun, ada beberapa alternatif,  yaitu dengan berjalan kaki menyusuri persawahan yang masih alami dengan menuruni sekitar 90 anak tangga. Alternatif lainnya anda dapat menggunakan perahu rakit menyusuri Sungai Oyo dengan membayar Rp.10.000,00 per orang. Anda tidak hanya disuguhi pemandangan saja tapi Anda juga dapat mengikuti body rafting dengan harga yang cukup terjangkau yaitu Rp.25.000,00 per orang sudah termasuk jasa asuransi. Anda pasti akan ketagihan setelah mengunjungi tempat ini karena air terjun ini memang layak untuk kita kunjungi kembali karena pesonanya yang tak kalah menakjubkan dibanding objek wisata luar negeri. (Arifah Susilowati)

Berwisata ke Kahyangan, Kenapa Tidak?

Wisata merupakan  suatu cara yang dapat dimanfaatkan untuk menyegarkan pikiran setelah sekian lama berkutat dalam rutinitas. Banyak pilihan yang dapat kita ambil untuk berwisata. Di Indonesia berbagai tempat wisata ditawarkan dengan berbagai macam tipe. Misalnya wisata alam, wisata religi, wisata kuliner, wisata budaya, dll. Di Jawa Tengah khususnya Kabupaten Wonogiri terdapat tempat wisata alam yang unik dan membuat orang-orang heran saat mendengar namanya. Masyarakat sekitar menyebut tempat ini dengan sebutan kahyangan. Kahyangan?? Ya, Memang sebuah nama yang aneh. Dalam bayangan tempat dengan nama kahyangan pasti berhubungan dengan bidadari dan dewa-dewa.
Asal nama Kahyangan memang berhubungan dengan bidadari. Tempat ini merupakan pertemuan antara Panembahan Senopati dengan Kanjeng Ratu Kidul. Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, Kanjeng Ratu Kidul merupakan bidadari yang bernama Nawang Wulan yang dihukum tidak boleh kembali ke kahyangan karena menikah dengan manusia.
Kahyangan terletak di desa Dlepih, Kecamatan Tirtomoyo sekitar 60 km arah tenggara Kabupaten Wonogiri. Akses yang ditempuh untuk mencapai tempat wisata ini juga relatif mudah. Bisa dilalui dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam. Sesampainya di Kahyangan, pengunjung akan disambut dengan celah sempit dari dua batu besar yang berimpitan sehingga hanya dapat dilewati oleh satu orang saja. Setelah itu pengunjung akan mendapati goa yang terletak di atas kedung. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, goa inilah yang digunakan sebagai tempat pertapaan Panembahan Senopati Mataram dan Pangeran Sambernyowo.
Tempat wisata ini memiliki keunikan lain yang mampu mencengangkan pengunjung yang bertandang ke sini yaitu  Air Terjun dengan pohon yang tumbuh di tengah alirannya. Sulit untuk menjelaskan apa yang menyebabkan pohon tersebut mampu berdiri dengan kokoh bahkan diterjang oleh aliran air terjun yang sangat deras.  Karena tempat ini dipercaya sebagai tempat pertemuan Kanjeng Ratu Kidul dengan Panembahan Senopati, maka pengunjung yang ingin berenang di air terjun dan sungai tidak diperbolehkan mengenakan pakaian berwarna hijau. Selain itu, hal unik lainnya yaitu sebuah batu yang berbentuk seperti payung yang dikenal dengan sebutan Selo Payung.
Untuk dapat memasuki tempat wisata ini, pengunjung hanya dikenakan biaya sebesar Rp 3000,00. Sungguh tempat wisata yang  menakjubkan, berpemandangan indah dan biaya yang harus dikorbankanpun sangat terjangkau. Disekitar tempat wisata ini terdapat pula tempat-tempat makan dan peristirahatan yang bisa dikunjungi jika Anda merasa lelah setelah berjalan-jalan. 
Menurut Camat Tirtomoyo, Teguh Wahyatmo, perhatian terhadap keberadaan Kahyangan ini tidak hanya ditunjukkan oleh Pemerintah Kabupaten Wonogiri saja melainkan pihak Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang  juga ikut berpartisipasi. (Adelinta)

Clorot

Clorot????? Apa sich itu?????
Yuppzzz… Clorot merupakan jenis makanan yang mempunyai rasa yang manis dari gula. Orang Luar Negeri atau luar Indonesia terutama bagi mereka yang  berasal dari negara- negara barat Eropa seperti : Inggris, Perancis, Rusia, Jerman, dan juga negara di Amerika akan mengatakan, “ Yummy…. Waw … Caramel…. It’s so delicious, what it is?.”
Clorot adalah salah satu dari beragam kuliner yang rasanya enak serta mampu menggoyang lidah para pecinta kuliner, makanan ini berasal dari Kecamatan Grabag Kota Purworejo sebuah kota kecil yang terletak di provinsi Jawa Tengah.
Seperti apakah clorot itu???? Clorot merupakan sebuah makanan yang berasal dari campuran adonan tepung beras dan gula merah  yang dikukus. Rasanya yang manis nan legit serta bertekstur kenyal plus membuat hati yang memakannya akan jatuh hati pada si clorot cantik ini.
Clorot mempunyai beragam keunikan yang pasti berebeda dengan makanan atau kuliner lainnya. Yang pertama adalah kemasan tradisional clorot yang masih dipertahankan dari zaman nenek moyang hingga sekarang. Janur atau daun kelapa yang masih muda( biasanya berwarna kuning ). Janur ini digulung- gulung hingga membentuk seperti teropong yang lonjong.
Warna clorot coklat karena campuran tepung gula jawa, santan murni, dan wangi daun pandan yang menyatu dengan sempurna. Perpaduan rasa manis selezat caramel dan wangi natural pandan menjadikan si manis clorot ini enak dan banyak digemari tak hanya masyarakat Purworejo saja namun masyarakat dari luar Purworejo hingga wisatawan luar negeripun menggemarinya.
Selain kemasan atau packaging yang tradisional plus unik, cara memakan Clorotpun juga terbilang seru, unik, dan asyik yang pasti tak akan membuat garing apalagi bosan. Cara memakannya yaitu dengan cara menusuk atau mendorong sekuat tenaga dengan jari di pangkal clorotnya.
Jika Anda ingin membeli dan mencicipi si cantik nan manis clorot, Anda dapat menemukannya di Pusat Jajanan dan Oleh- Oleh Purworejo juga di Pasar- pasar Tradisional yang terdapat di sudut desa dan Kota Purworejo. (Liring Raditya)

Nikmatnya Soto Bancar Berteman Es Durian


Purbalingga – Soto adalah panganan khas Indonesia yang terdapat di berbagai daerah. Dari mulai Soto Makassar, Soto Kudus Hingga Soto Sokaraja begitupun di Kabupaten Purbalingga yang lebih dikenal dengan Soto Bancar. Dinamakan Soto Bancar karena letaknya yang berada tepat di perempatan Bancar namun banyak juga yang menyebutnya soto Misdar sesuai dengan nama warung yang terkenal di Purbalingga.

Soto Bancar ini beda dengan soto-soto di daerah lain khususnya Jawa Timur. Biasanya soto dihidangkan dengan nasitapi Soto Bancar menggunakan ketupat. Soto Bancar juga semakin menggugah selera karena disajikan dalamn porsi yang besar dan di dalamnya terdapat ampela, ati, daging ayam hingga daging sapi. Untuk menambah gurih rasa di dalam soto juga ditambahkan kacang yang lumayan banyak. Selain itu kita juga bisa memilih rasa manis atau pedas sesuai selera namun tidak mengurangi cita rasanya yang khas.
Soto Bancar sendiri sudah jadi trandmark wisata kuliner di Purbalingga karena mampu menjaga eksistensinya yang selama 28 tahun. Karena kesuksesannya tersebut membuat banyak orang meniru dengan membawa-bawa nama Soto Bancar padahal dengan jelas Soto Bancar tidak membuka cabang dimanapun menurut si pemiliknya, yaitu Ibu Hj Misdar.
Selain Soto Bancar Purbalingga juga terkenal dengan Es Duriannya. Minuman yang sangat menggugah selera ini di buat dengan campuran buah durian dan es yang menggunung yang disiram dengan madu dan susu kental yang membuat rasanya semakin nikmat dan bikin nagih. Kuliner ini akan sangat nikmat jika dinikmati saat keadaan panas maupun  dingin apalagi setelah menyantap Soto Bancar. Jika di saat hujan atau dingin durian yang menjadi bahan utama pembuat Es Durian ini bias memberikan efek panas pada tubuh sedangkan di saat panas segarnya Es Durian bisa jadi pelepas dahaga yang sangat menggugah selera.

Untuk harga semangkok Soto Bancar kita cukup mengeluarkan Rp 14.000 untuk tiap porsinya sedangakan harga segarnya es durian bisa kita tebus cukup dengan Rp 13.000 saja. Yang pasti harga yang sedikit mahal tak jadi soal karena porsi yang besar dan rasa yang mak nyuss cukup sebanding dengan uang yang kita keluarkan. (Untung Pramono)

DARI BATU MENJADI PATUNG NAN MEMPESONA

Di Indonesia angka penganggurannya masih termasuk cukup tinggi karena kurangnya ketrampilan serta lapangan pekerjaan yang disediakan pemerintah. Saat ini zaman yang sudah serba maju dan modern, kita tidak lagi tergantung oleh lapangan pekerjaan yang disediakan pemerintah. Namun sekarang ini merupakan era dimana ita harus bisa mandiri menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Salah satunya dengan mencari ide kreatif yang nantinya dapat dijadikan sebagai ajang bisnis.
Apabila anda berwisata ke daerah Yogyakarta jangan lupa untuk mampir melewati Jalan Pemuda yang berada di jalur jalan raya Jogja-Magelang tepatnya di Dusun Prumpung dan Dusun Tejowarno Desa Tamanagung Kecamatan Muntilan Magelang Jawa Tengah. Anda yang melewati jalan ini pasti akan disuguhi pemandangan akan indahnya patung-patung yang dipajang di depan galeri pahat batu sepanjang lima kilometer. Bagi sebagian orang batu hanya dipandang sebagai benda yang tidak ada gunanya dan biasa dijumpai di pinggir-pinggir jalan.
Kali ini ada hal yang berbeda dari sekedar batu yang orang-orang jarang memanfaatkannya. Berkat ide kreatif dari para pemahat batu kreatif ini lah batu-batu tersebut menjadi patung yang cantik dan membuat banyak orang berdecak kagum kala memandang pahatan patung yang sudah jadi. Anda yang melewati jalan ini perlu mencoba untuk mampir melihat berbagai macam bentuk mulai dari yang berukuran kecil hingga bermeter-meter.
Bahan baku yang dipakai juga masih didatangkan dari luar daerah. Misalnya, batu candi hitam dan putih didatangkan dari Wonosari (Gunungkidul), marmer dari Tulungagung dan Makassar, biasanya batuberjenis batu andesit, marmer, batu palimanan, atau batu kapur, atau batu putih, batu granit. Semakin susah mencari bahan bakunya maka semakin tinggi pula harga yang ditawarkan. Namun hal ini tidak hanya masalah uang semata, tetapi lebih kepada bagaimana kita menikmati dan memaknai dari suatu karya seni yang dihasilkan. Dengan bahan baku batu dapat menghasilkan berbagai macam bentuk mulai dari alat-alat dapur seperti cobek, tokoh pewayangan, patung budha, hingga terobosan terbaru sekarang ini yaitu seperti pot-pot air mancur,bunga, dan berbagai binatang.
Masalah harga anda tidak perlu khawatir karena cukup terjangkau mulai dari Rp.15.000,00 untuk alat-alat dapur hingga 50 juta untuk patung budha yang berukuran sekitar satu meter. Selain itu di tempat ini anda apat melihat langsung proses pembuatan patung tersebut sekaligus dapat belajar mengenai seni pahat memahat. Khusus untuk memahat patung-patung budha dibutuhkan waktu yang cukup lama sekitar enam bulan dengan tenaga kerja yang berpengalaman. Waoow waktu yang sangat lama sekali bukan? Kebanyakan yang memesan patung-patung ini berasal dari turis mancanegara seperti Malaysia, Kamboja, Italia, Inggris. Penjualan patung tersebut ternyata sudah sampai ke luar negeri lho. Jadi patung ini cocok dijadikan sebagai hiasan di depan rumah anda. (Arifah Susilowati)

Senin, 12 November 2012

serba unik, serba njawani

Apa yang Anda bayangkan ketika mendengar kata ‘steak’? Mungkin yang Anda bayangkan adalah daging sapi,daging ayam atau ikan salmon yang dimasak dengan teknik grilling yaitu dipanggang diatas api. Namun apa jadinya jika bahan yang digunakan bukan lagi daging, melainkan singkong? lalu bagaimana dengan pepes tela ayam, tela saos spaghetti?tela saos nanas pedas? Ya, itulah beberapa menu yang dapat Anda temukan jika Anda datang dan mencicipi makanan yang ada di Merica Singkong Resto yang beralamat  di Jalan Nologaten No. 288 tepatnya sebelah kiri sebelum Indomaret. Restoran ini adalah restoran yangmeracik singkong menjadi berbagai menu makanan. Singkong dijadikan bahan dasar dalam membuat berbagai menu. Singkong, ketela yang banyak tumbuh di Indonesia itu ternyata dapat  disulap menjadi aneka ragam menu yang menarik. Dan soal  rasa, tidak diragukan lagi, rasa unik yang menggugah selera akan anda temukan di Merica Singkong Resto.
Berawal dari keinginan sang pemilik restoran, Bonny Telo, yang memilih singkong sebagai menu utama yang diharapkan dapat menjadi keunikan sekaligus nilai lebih  untuk restoran yang dibangunnya itu .“Dunia kuliner tidak akan ada matinya, setiap tahunnya terus berkembang , hadir dengan menu-menu baru, menu dengan nama aneh semakin sering kita jumpai, untuk itu kita harus menemukan ide baru untuk membuat suatu yang spesial bagi masyarakat,” ujar mantan General Manager di Restoran Royal Garden ini.
Singkong Resto telah berhasil meracik singkong hingga menjadi 50 menu makanan. beberapa diantaranya adalah Cordon Steak Tela, Sosis Steak Tela, Sup Cream Tela, Tela Saus Tiram, Thiwul Bakar, Pepes Tela serta berbagai menu lainnya. Dan yang paling unik serta menarik adalah hidangan Nastela atau nasi tela goreng. Nastela berbahan beras tela yang dinamai Vanesta. Selain makanan, aneka minuman tradisional hingga jus juga dapat anda nikmati di sini.
Merica singkong Resto dapat Anda kunjungi mulai pukul 11.00-22.00.  Tatanan restoran yang didesain dengan konsep Jawa, dimulai dari pakaian yang digunakan karyawan, kursi,  meja, hingga lantai yang bukan keramik serta ornamen – ornamen lainnya menambah suasana nyaman dari restoran ini. sembari menikmati makanan, anda akan dihibur dengan lagu-lagu tradisional Jawa.(Rintri Ani Pardede)


Tak terkenal bukan berarti tak indah

Bila Anda diminta untuk menyebutkan pantai apa saja yang terdapat di Gunung Kidul Wonosari, pantai apakah yang ada di benak anda?Pasti banyak yang akan menyebut Pantai Baron, Kukup atau Krakal. Hal tersebut dapat dimaklumi karena ketiga pantai tersebut merupakan pantai-pantai yang sering dikunjungi para wisatawan ketika berwisata ke Gunung Kidul. 


Padahal, di daerah Gunung Kidul terdapat puluhan pantai lainnya yang belum banyak dikunjungi oleh wisatawan. Salah satunya adalah Pantai Ngobaran. Anda Mungkin masih sedikit asing mendengar nama pantai tersebut karena pantai ini memang jarang terekspos media, dan masih banyak wisatawan yang belum mengetahuinya, tetapi dapat dipastikan pantai Ngobaran akan segera terkenal layaknyapantai Baron dan menjadi salah satu obyek wisata yang harus dikunjungi ketika berwisata pantai ke Gunung Kidul karena kondisi alamnya yang tidak kalah dari pantai-pantai lainnya.
Pantai Ngobaran berlokasi di Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul, kira-kira 60 km dari kota Yogyakarta. Tempat ini tidak begitu jauh dari Pantai Baron. Sebelum ke arah pantai Baron, Anda harus belok ke kiri, kemudian mengambil arah kanan laluAnda hanya perlu mengikuti jalan tersebut. Tidak perlu khawatir akan tersesat, karena Anda akan menemukan penunjuk jalan yang memudahkan untuk menuju ke arah pantai Ngobaran. Tempat ini sendiri terbagi dalam beberapa bagian, yaitu bagian paling timur dimana terdapat bangunan pura dan di bagian tengah terdapat tebing tinggi yang sangat curam. Kemudian jika Anda berjalan ke arah barat, Anda akan langsung bertemu dengan pesisir pantai.

Daya tarik utama dari Pantai Ngobaran sendiri yaitu perpaduan antara keindahan alam yang masih asri dan juga aura mistisme yang sangat kental di tempat tersebut. Bangunan  pura merupakan daya tarik tersendiri pantai Ngobaran, karena tidak akan kita jumpai bangunan pura di pantai-pantai  yang berada di wilayah Gunung Kidul lainnya. Pura yang dibangun sejak tahun 2003 ini sering digunakan untuk upacara keagamaan. Bangunan pura utama di tempat ini juga dilengkapi dengan arca patung dewa. Jika Anda menaiki tebing, Anda akan menemui sebuah bangunan menyerupai rumah yang di dalamnya terdapat pura. Namun Anda tidak bisa masuk ke dalam karena di sekelilingnya dibangun pagar.

Keistimewaan pantai Ngobaran semakin bertambah dengan adanya tebing yang curam serta lekukan gua dan suara ombak yang terdengar keras ketika terhempas tebing-tebing di pinggir pantai. Pantai Ngobaran sendiri dihiasi oleh pasir putih yang semakin menambah eksotisme dari pantai ini. jadi, jika Anda bepergian ke Gunung Kidul tidak ada salahnya untuk meluangkan waktu ke pantai ini. (Ismanto)



Berwisata ke Pantai seribu karang

Pantai Siung merupakan pantai eksotis yang terletak di dusun Siung desa Tepus Kecamatan Purwodadi Kabupaten Wonosari. Pantai Siung ini dapat ditempuh dengan menggunakan sepeda motor sekitar dua jam dari Yogyakarta. Perjalanan yang berkelak – kelok dan menanjak memaksa kita untuk berkosentrasi penuh dan menguras tenaga. Namun tak perlu khawatir, semua rasa lelah ini akan terbayarkan ketika kita tiba di Pantai Siung. Di sepanjang perjalanan dari Wonosari menuju Pantai Siung, kita dapat melihat bukit – bukit kapur yang curam namun terlihat indah karena dihiasi pepohonan yang hijau.
Bukit – bukit karang dapat kita jumpai di Pantai Siung, hal itu menambah indahnya pantai kecil yang diapit oleh bukit karang ini. ketika berada di pantai ini, Anda akan terpukau dengan jernihnya air laut dan pasir putih yang memungkinkan Anda untuk melihat karang-karang yang terdapat di dasar laut.Pasir putih nan elok yang menghiasi pantai ini menambahkeceriaan wisatawan yang berkunjung ke pantai ini. Ada yang berlarian, bermain bola, bermain pasir, dan ada juga yang hanya duduk dan tiduran saja.
Orang – orang yang sedang bersantai juga dapat kita jumpai di area spot camping. Oleh penduduk sekitar sudah disediakan area spot camping, sehingga pengunjung yang ingin camping di Pantai Siung tidak perlu merasa kesulitan untuk mencari lokasi camping. Penduduk sekitar juga menyediakan kayu bakar untuk pengunjung yang ingin menyalakan api unggun.
Fotografer banyak dijumpai di Pantai Siung. Kebanyakan Fotografer beranjak dari sekedar hobi yang akhirnya menjadi profesi. “Disini, Saya paling suka hunting foto pecahan ombak yang menerpa karang”, ujar salah satu Fotografer yang berkunjung ke Pantai Siung. Tidak hanya itu, ada juga Fotografer yang gemar hunting atlet rock climbing. 
Tahukah Anda bahwa Rock climbing di Pantai Siung sudah sangat terkenal di Indonesia bahkan tingkat Asia Tenggara? Ya, pantai yang satu ini memang  sudah tidak asing bagi para climber. Banyak atlet rock climbing yang sering berlatih di Pantai Siung. Bahkan pada tahun 2005 pernah diadakan perlombaan rock climbing internasional yang diikuti oleh negara – negara di Asia Tenggara.Hal ini membuktikan betapa berpotensinya alam Pantai Siung.   
Dari puncak bukit dapat kita lihat laut biru yang terhampar luas, pantai pasir putih yang bersih, serta kapal – kapal nelayan yang tertata rapi.Sungguh indahnya pantai siung, keindahannya tidak bisa diungkapkan dengan kata – kata lagi, Anda akan merasakan indahnya pantai siung setelah Anda mengunjunginya. (Nuruzzaman)

Si biru yang wajib dikunjungi

Pantai indah berpasir putih ini terletak di Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah. Untuk mencapai pantai ini diperlukan waktu sekitar 2 jam perjalanan dari Kabupaten Wonogiri.
Rute yang perlu ditempuh untuk mencapai pantai ini cukup sulit, namun kesulitan tersebut akan terbayarkan dengan menyaksikan keindahan alam yang disuguhkan. Adapun rute yang dapat ditempuh bila melewati kota Solo adalah dengan melewati Sukoharjo, kemudian Wonogiri, Pracimantoro, Giribelah hingga ke Paranggupito. Setelah tibadi Polsek Paranggupito Anda hanya perlu mengambil arah kiri kemudian terus menyusuri jalan sejauh 5 km hingga tiba di Pantai Nampu.
Untuk masuk ke Pantai ini, setiap pengunjung hanya perlu mengeluarkan biaya  Rp 3.000,- per orang. Selain tiket masuk, pengunjung juga diharuskan membayarbiaya parkir sebesar Rp 2.000,-. Harga yang sangat murah bila dibandingkan dengan keindahan alam yang dapat dinikmati di Pantai tersebut. Cukup dengan Rp 5.000,- Anda dapat menikmati panorama yang membuat Anda ingin kembali lagi mengunjungi pantai ini.
Fasilitas yang ada dipantai ini juga memadai. Berbagai macam tempat makan tersedia dengan menu yang mengenyangkan dan dengan harga yang terjangkau. Pemandangan tersebut akan semakin terasa indah saat Anda duduk di pasir pantai yang putih dengan meminum segelas es degan.
Pantai Nampu ini memiliki pasir putih yang masih bersih karena belum banyak wisatawan yang mengunjunginya. Bisa dikatakan pantai ini masih perawan. Di sekeliling pantai terdapat tumbuhan pandan liar yang tumbuh dengan subur sehingga menambah pesona keindahan yang ada. selain itu, terdapat pula tebing batu di sisi pantai

OBYEK WISATA CANDI PLAOSAN


Di kota Jogjakarta terdapat salah satu candi termegah di seluruh dunia yaitu Candi Prambanan. Candi Prambanan merupakan candi tertinggi yang ada di Jogjakarta. Tapi tungu dulu, selain Candi Prambanan ada banyak candi yang tersebar di wilayah sekitar candi prambanan. Salah satunya yaitu Candi Plaosan. Untuk teman-teman yang ingin mengunjungi candi lainnya sangat tepat untuk berkunjung kesini. Kira-kira 1 kilometer ke arah utara dari Candi Prambanan berdiri kokoh Candi Plaosan.
Terletak di Desa Bugisan, dukuh Plaosan Kecamatan Prambanan ini memiliki bentuk arsitektur perpaduan antara Hindu-Budha. Adanya stupa, arca-arca budha, serta candi-candi pendamping yang bentuknya stupa kecil menandakan bahwa candi-candi tersebut condong ke arah peninggalan budha.  Tempat ini terbagi menjadi dua kompleks candi, yaitu Candi Plaosan lor yang berada di sebelah liri jalan dan Candi Plaosan kidul yang berada di sebelah selatan..
Disini yang akan lebih banyak dibahas adalah Candi Plaosan Lor. Candi Plaosan Lor sendiri memiliki dua candi utama. Candi yang terletak di sebelah utara/kiri dinamakan Candi Induk Utara dengan relief yang kebanyakan menggambarkan tokoh-tokoh wanita. Sedangkan di sebelah selatan/kanan yaitu Candi Induk Selatan dengan relief berupa penggambaran tokoh laki-laki.
Candi Plaosan Lor buka dari jam 07.00 sampai jam 17.00. namun ketika tamu yang berkunjung masih ingin berada di sana maka satpam yang bertugas di candi tersebut akan menunggu sampai selesai. Ketika anda berkunjung kesana anda diharuskan untuk mengisi buku tamu dan akan dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 5.000. Cukup sepadan dengan apa yang akan kita dapatkan dengan keindahan bangunan arsitektur peninggalan jaman dahulu. Keeksotisan candi Plaosan Tidak kalah dengan candi Prambanan. Luas area candi Plaosan sekitar 2 hektar. Bagian paling utara terdapat semacam teras yang luas yang sekelilingnya dikelilingi oleh patung arca. Namun karena kedahsyatan bencana alam yaitu gempa bumi dan erupsi merapi yang melanda wilayah Jogjakarta beberapa tahun lalu mengakibatkan banyak arca-arca yang sudah rusak dan tidak utuh lagi. Kebanyakan bagian yang hilang adalah kepala arca.
Anda akan menemukan kepuasan yang lebih ketika anda berkunjung pada pagi hari atau pada sore hari untuk melihat sunset maupun sunrise..
  
      
  

BERSIH DESA DI PRACIMANTORO


Bersih desa adalah salah satu upacara adat jawa yang diselenggarakan setelah panen padi. Upacara ini bertujuan untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan atas tumbuhan padi yang berhasil dipanen dan hasilnya baik. Upacara adat ini juga dinamakan upacara mreti desa atau sedekah bumi. Setiap daerah memiliki tata cara dan prosesi upacara yang berbeda–beda tergantung kebisaan masih–masing daerah namun tujuannya sama.
Menurut kepercayaan masyarakat jawa, upacara bersih desa ini berkaitan dengan Dewi Sri yang dianggap sebagai Dewi Padi karena panen melimpah yang didapatkan berasal dari kemurahan hati Dewi Sri, sehingga wajib disyukuri. Selain itu upacara adat ini bertujuan untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan yang telah memberikan anugrah berupa padi yang melimpah, selain itu upacara ini juga dipercaya masyarakat setempat dapat menjaga keselamatan warga desa dari gangguan makhluk gaib dan dari serangan penyakit, tujuan lainnya yaitu untuk membersihkan desa dan warganya dari berbagai macam halangan agar keadaan desa menjadi aman dan tentram.
     Dulu upacara adat bersih desa ini dimulai saat selesai panen yang pertama, lokasi upacara pertama di persawahan yang dilengkapi dengan ubo rampe seperti janur kuning, kembang setaman, kemenyan, suri, air kendi, jajanan pasar, bungkusan nasi dan pisang. Di penampungan padi juga telah disiapkan perangkat upacara lanjutan yang umumnya dibuat dari daun misalnya daun nangka, dadap serep, daun maja, daun tebu, daun jati dan daun labu. Masing–masing daun memiliki makna tersendiri.
Namun seiring dengan perkembangan zaman upacara adat yang tradisional itu berganti dengan upacara yang lebih modern. Seperti upacara bersih desa yang dilaksanakan di Pracimantoro tepatnya desa Sawahan. Dalam memperingati bersih desa, masyarakat sawahan membuat acara adat yang dikemas dengan lebih modern. Upacara adat tersebut disulap menjadi acara yang lebih menarik sehingga anak–anak mudanya juga dengan senang hati terlibat dalam acara tersebut.
Acara bersih desa tersebut tidak lagi dilaksanakan di area persawahan namun diselenggarakan di rumah warga. Selain itu, pada malam hari pada hari minggu legi pada bulan agustus atau september sedangkan seminggu sebelumnya dilaksanakan lomba antar RT yang bisa diikuti oleh semua warga. Pada hari minggu siangnya dilaksanakan karnaval yang menampilkan kreativitas setiap RT. Malam minggu sebelum acara puncaknya dilaksanakan tirakatan yaitu setiap kepala keluarga berkumpul di tempat pelaksanaan upacara adat dan begadang semalam suntuk sedangkan para ibu rumah tangga akan menyajikan nasi bungkus untuk dinikmati. Acara puncak dalam acara ini berupa pagelaran wayang kulit semalam suntuk.
Apabila ingin menyaksikan upacara adat bersih desa ini pengunjung dapat datang ke Desa Sawahan Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri pada hari minggu legi pada bulan agustus atau september.

Eksotisme pantai Teleng Ria di balik gunung limo

Pantai Teleng Ria, begitulah pantai ini dinamai. Pantai yang merupakan salah satu dari sekian banyak jajaran pantai di kota Pacitan ini memang layak dijadikan referensi liburan Anda. Tidak sulit menemukan pantai ini. Letaknya yang hanya membutuhkan waktu 5 menit dengan pusat kotamenjadikan pantai ini sebagai pantai favorit bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Barisan gunung Limo yang seakan membentengi pantai ini menjadikan panorama yang indah terlebih dengan butiran pasir putih nan eksotis sepanjang 3 kilometer.
Tidak hanya menyuguhkan keindahan alam saja, di pantai ini Anda juga dapat melakukan berbagai macam aktifitas, seperti berenang dan berselancar. Letaknya yang berbatasan langsung dengan samudera Hindia membuat pantai ini terkenal dengan ombaknya yang lumayan besar dan panjang sehingga banyak wisatawan yang melakukan olahraga surfing di pantai ini. Biasanya para pecinta ombak akan datang pada bulan Februari hingga November karena pada bulan tersebut adalah waktu yang paling baik untuk melakukan surfing.

Di sini Anda tidak perlu khawatir, karena selain terdapat penjaga pantai yang selalu sigap, pantai ini juga memiliki fasilitas yang memadai. Anda cukup membayar Rp. 10.000 untuk bisa masuk kepantai dan Rp. 15.000 untuk masuk ke dalam waterpark yang memang disediakan bagi para pengunjung yang takut untuk berenang di pantai. Selain itu,livemusic dengan penyanyi cantik dan bersuara merdu yang adaakan membuat anda merasa betah berlama-lama berada di pantai ini.

Bagi anda pecinta kuliner, dipantai ini banyak bertebaran warung-warung makanan dan minuman tradisional seperti pecel dan es kelapa muda. Tidak hanya itu, untuk Anda kawula muda, jika Anda ingin merasakan suasana malam yang romantis, dipantai ini terdapat hotel dan penginapan dengan posisi yang tepat menghadap laut lepas. Di sini juga terdapat tempat pelelangan ikan yang dapat Anda beli langsung dari para nelayan dan tentu saja dengan harga yang relatif murah dibandingkan jika anda membelinya di pasar.
Jadi tidak ada salahnya bila anda mencantumkan pantai Teleng Ria dalam daftar tempat-tempat wisata yang ingin anda kunjungi.

Menguak Sejarah Tokoh Islam Gunungpring

            Berwisata adalah salah satu hal yang menyenangkan dan dapat menghibur diri. Wisata bermacam-macam bentuknya salah satu wisata yang dapat menyejukan hati kita adalah wisata religi. Wisata religi disebut juga dengan wisata hati karena menyejukan hati dan lebih mendekatkan diri dengan Tuhan Yang Maha Esa. Banyak tempat di Indonesia yang sering dikunjungi untuk berziarah kubur, salah satunya yaitu makam Kyai Haji Raden Santri yang merupakansalah satu putra Ki Ageng Pemanahan, pendiri kerajaan Mataram Islam.

            Makam ini terletak di Desa Gunungpring Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang, lebih tepatnya sekitar satu kilometer dari jalan raya Magelang-Yogyakarta. Desa ini dinamakan Gunung Pring karena ditengah-tengah desa ada sebuah bukit yang banyak ditumbuhi pring (pohon bambu) yang sangat rimbun. Gunung Pring memiliki ketinggian 400 m diatas permukaan laut.
Pengunjung yang datang ke tempat ini dari berbagai kota menggunakan bus bersama rombongan. Setelah sampai di depan pintu gerbang makam kita harus menaiki anak tangga yang lumayan banyak sekitar 350 anak tangga. Di kanan-kiri tangga banyak orang yang berjualan makanan, minuman, alat ibadah hingga Al-Quran. Setelah sampai di puncak makam, kita dapat melihat pemandangan yang indah, yaitu perbukitan menoreh dan Candi Borobudur yang kokoh.
Makam itu berada dalam komplek bangunan pemakaman. Selain terdapat sebuah Musholla yang diberi nama Pangeran Singasari, dalam cungkup itu pun terdapat makam keturunan Kyai Raden Santri, diantaranya adalah Kiai Krapyak III (keturunan ketiga), Kyai Haji Harun (keturunan keempat) dan Kiai Abdullah Sajad (keturunan kelima).Selain itu, di kawasan Desa Gunung Pring terdapat sebuah Pondok Pesantren Salaf yang sudah sangat tua, yakni Pesantren Watu Congol yang didirikan oleh Kyai Nahrowi Dalhar. Mbah Dalhar, begitu panggilan akrabnya adalah mursyid tarekat Syadziliyah dan dikenal sebagai seorang yang wara’ dan menjadi teladan masyarakat.  Kyai Haji Dalhar , Watucongol, Magelang dikenal sebagai salah satu guru para ulama. Kharisma dan ketinggian ilmunya menjadikan rujukan umat Islam untuk menimba ilmu. Mbah Dalhar , begitu panggilan akrabnya adalah sosok yang disegani sekaligus panutan umat Islam, terutama di Jawa Tengah. Berwisata ke Makam ini berarti juga dengan menambah serta memperkaya pengetahuan tentang sejarahtokoh Islam. (Arifah)

Gereja Santa Perawan Maria

Tak hanya Bedug Kyai Bagelen atau Bedug Pendowo saja yang terdapat di kota kecil Purworejo provinsi Jawa Tengah, Purworejo juga mempunyai Gereja klasik peninggalan dari masa penjajahan Belanda. Gereja ini adalah Gereja Santa Perawan Maria tempat ibadah untuk umat katholik .Gereja ini di bangun pada masa pemerintahan Belanda saat Belanda sedang Berjaya di Negara Indonesia Raya. Pada tahun 1927 Mgr. Fisser, M.Sc membangun dan mendirikan gereja ini. Mgr. Fisser, M.Sc membangun gereja dengan arsitektur bergaya gothic. Arsitekturnya yang bergaya gothic menjadi cirri khas dan keunikan tersendiri juga nilai plus untuk desain arsitekturnya.
Gereja Santa Perawan Maria terletak tidak jauh dari alun- alun Purworejo, gereja ini terletak di sebelah timur alun-alun tepatnya berada di depan SMP Negeri 2 Purworejo. Gereja ini menghadap kearah timur yang beralamat di jalan K.H. Wakhid Hasyim nomor 2 Purworejo.
Di sekitar komplek Gereja Santa Perawan Maria terdapat lembaga yayasan pendidikan yaitu SMP Bruderan dan SMA Bruderan Purworejo. Di gereja ini juga terdapat tempat tinggal para pastur, pendeta, dan suster juga panti asuhan yang berada di bawah naungan lembaga Katholik. Di gereja ini juga sering ada kebaktian tak hanya pada hari- hari keagamaan Katholik saja namun juga ada kebaktian di hari Sabtu sore dan Minggu pagi. Bagi Anda yang berminat untuk dating baik itu untuk mengikuti kebaktian atau pun hanya sekadar melihat-lihat keindahan aksitekturnya, tidak ada salahnya mengunjungi gereja Santa Perawan Maria ini.

150 langkah menyingkap kebudayaan Hindu

Pura merupakan tempat ibadah masyarakat hindu. Biasanya pura banyak dijumpai di Bali. Namun di Pracimantoro kabupaten Wonogiri tepatnya di kawasan karst dunia, kita dapat menjumpai Pura yang dibangun di atas Gunung. Dari Yogyakarta, Untuk dapat sampai ke Pura tersebut, pengunjung dapat melalui rute Jogja kemudian Wonosari lalu lanjut ke  Pracimantoro. Pura ini dibangun pada tahun 2007 dan baru saja diresmikan pada tahun 2011 oleh masyarakat hindu melalui upacara peresmian yang disebut Peodalan.  
Pura ini terdiri dari empat bangunan yaitu pengerurah penyarikan, padmasana, gedong dan pengerurah pengenter. Dalam istilah agama hindu Padmasana (Sanskerta: padmāsana) adalah sebuah tempat untuk bersembah yang dan menaruh sajian bagi umat Hindu, terutama umat Hindu di Indonesia .Kata padmasana berasal dari bahasa Sansekerta. Menurut Kamus Jawa Kuna-Indonesia, padmasana terdiri dari dua kata yaitu "padma" artinya bunga terataidan "asana" artinya sikap duduk. Hal ini juga merupakan sebuah posisi duduk dalam yoga. 
Wisata pura ini akan ramai dikunjungi oleh wisatawan pada hari sabtu dan minggu. Kadang di lokasi wisata ini diadakan acara – acara tertentu untuk menarik pengunjung. Pada hari – hari besar agama hindu, pura ini juga banyak dikunjungi untuk melaksanakan ritual khas perayaan agama tersebut.
Pura yang terletak di puncak gunung ini dapat dicapai dengan melewati 150 anak tangga. Untuk jalur yang dapat dicapai dengan kendaraan bermotor, saat ini sedang dalam pembangunan.
Tujuan dari pembangunan pura ini adalah untuk menambah kesejahteraan masyarakat sekitar pura tersebut. Karena dengan adanya tempat wisata, daerah tersebut dapat meningkatkan pendapatan dan masyarakat sekitar pun dapat membuka stan atau tempat – tempat berjualan di sekitar lokasi.
Fasilitas yang disediakan di tempat wisata ini cukup lengkap mulai dari  tempat makan, toko souvenir sampai penginapanpun juga tersedia sehingga pengunjung tidak perlu khawatir bila ingin ke sini. Selain pura, di lokasi wisata ini juga terdapat museum karst dunia dan goa – goa yang terbentuk secara alami. Jadi Pura Museum Karst Pracimantoro Wonogiri dapat dijadikan pilihan Anda untuk berwisata. (Adelinta)
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India