Kamis, 27 Desember 2012

Si Hijau yang Ingin dilindungi



Solo merupakan suatu kota yang memiliki banyak tempat menarik untuk dikunjungi. Berbagai macam jenis wisata dapat kita temukan di kota tersebut. Misalnya saja kita ingin berwisata budaya, kita dapat mengunjungi Kraton Kasunanan Surakarta. Bila kita ingin melihat pertunjukkan kebudayaan kita dapat mengunjungi TBS (Taman Budaya Yogyakarta, kulinernya pun juga sangat banyak sehingga wisatawan dari mancanegara maupun lokal sering datang ke kota ini hanya sekedar mencicipi kulinernya yang khas. Tempat lain yang tidak kalah banyak pengunjungnya yaitu Taman Kota yang pada hari-hari tertentu selalu menggelar pertunjukkan yang mengagumkan. Taman ini mirip dengan kebun binatang yang dilepas dan berkeliaran di sekitar taman tersebut. Ada Rusa, Angsa dan Reptil yang diletakkan di area khusus. Taman ini dikenal dengan sebutan Taman Balekambang. Masuk Taman Balaikambang tidak dipungut biaya, kecuali bagi mereka yang menggunakan kendaraan roda dua maka tarif parkirnya Rp 1.000,00 pada hari biasa dan Rp 2.000,00 pada hari Minggu.
Taman Balekambang dibangun pada tahun 1921 oleh Mangkunegara VII di atas tanah seluas 9,8 Ha. Taman ini dibangun untuk kedua putri Mangkunegara VII yaitu Gray Partini Husein Djayadiningrat dan Gray Partinah Sukanto sehingga kedua putri Mangkunegara VII ini diabadikan melalui patung yang ada di Taman ini. Patung yang pertama terletak di tengah kolam dan yang satunya lagi terletak di tengah-tengah air mancur. Taman ini terbagi menjadi dua bagian yaitu Partini Tuin yang merupakan kolam penampungan air yang berfungsi sebagai wisata air dengan perahu dan Partinah Bosch yang merupakan lingkup hijau yaitu sebagai paru-paru kota dimana tumbuh berbagai macam pohon langka. Pada masa pemerintahan Mangkunegara VII, Taman Balekambang hanya menjadi tempat wisata keluarga namun setelah masa pemerintahan Mangkunegara VIII, Taman ini mulai dibuka untuk umum. Kelompok Srimulat pun mengawali karirnya di taman ini.
Taman ini mulai kehilangan pamornya dan hanya dijadikan sebagai tempat mesum. Kemudian pada tahun 2007, Taman ini mulai direvitalisasi dan pada tahun 2008 Taman Balekambang menjadi tempat pembukaan acara Internasional UN World Heritage Cities Conference and Expo (WHCC) dimana kota Surakarta sebagai tuan rumahnya. Sekarang ini Taman Balekambang di Solo ini menjadi tempat publik yang dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo. Oleh pengelola, Taman ini dilengkapi dengan sarana outbond untuk menarik lebih banyak pengunjung. Bahkan disediakan pula gedung serbaguna yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat resepsi pernikahan ataupun pertunjukkan seni. (Adelinta Pristia Defi)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India